Lakukan Ujian Tengah Semester, Dosen Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam FUSI UIN Sumatera Utara Medan Berikan Metode Baru

AFI FUSI UINSU Medan – Dalam dunia pendidikan, Ujian Tengah Semester (UTS) bukanlah suatu hal yang tabu untuk didengar. Tes ini dilakukan guna menguji kembali wawasan dan pemahaman peserta didik selama setengah semester berlalu. Namun, ujian yang kerap kali dilakukan secara soal tulis maupun dalam bentuk daring sering kali terdapat kecurangan. Hal tersebut membuat salah satu dosen bernama Heru Syahputra, M.Pem.I yang merupakan salah satu Dosen di Pogram studi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam UIN Sumatera Utara, tak habis akal untuk menguji kembali wawasan mahasiswanya.

Pada Senin, 4 November 2024, Heru Syahputra, M.Pem.I mencoba metode lain dalam pengajarannya untuk Ujian Tengah Semester. Pada Ujian tes kali ini, yang berlangsung di ruangan Mukti Ali Gedung Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam (FUSI) dua, lantai tiga, beliau menggunakan metode tanya jawab langsung bersama Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) Semester Tiga. Ini seperti sebuah permainan yang bertujuan agar dapat menilai kembali wawasan mahasiswa tanpa ada kecurangan sedikit pun dan murni hasil pikiran mahasiswa tersebut.

Mahasiswa diperintahkan untuk membuat tulisan A, B, C, D, E dalam lima lembar kertas dengan masing-masing kertas satu huruf. Kertas tersebut digunakan sebagai alat pemilihan jawaban saat pertanyaan dan pilihan jawaban sudah disebutkan. Kemudian, mahasiswa diperintahkan untuk berdiri dan membuat beberapa barisan. Setelah semua mahasiswa dipastikan rapi dan berjarak tiap individu, beliau pun menyebutkan tiap bait soal dan pilihan jawaban dengan lantang dan jelas. Setelah menyebutkan soal dan jawaban, mahasiswa harus mengangkat tangan dengan kertas pilihan jawaban yang menurutnya benar. Bagi mahasiswa yang tidak menjawab dengan benar pertanyaan maka akan tersingkir dan tidak dapat lanjut dengan pertanyaan selanjutnya. Hal tersebut berlangsung sampai mahasiswa terakhir yang tersisa salah dalam menjawab soal maka seluruh mahasiswa bisa kembali masuk kedalam permainan tersebut.

Dengan menggunakan metode tersebut, tenaga pengajar dapat melihat dan mengetahui secara langsung sampai dimana wawasan dan pemahaman mahasiswanya. Cara ini merupakan hal yang efektif didalam dunia pendidikan. Karena tidak hanya mengandalkan konsentrasi dan juga ingatan yang kuat, namun juga dapat membuat mahasiswa lebih aktif dan juga gembira.

Mahasiswa/i Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) Semester Tiga terlihat dan merasa antusias ketika tes ini dilakukan. Mereka mengakui bahwa metode tersebut sangat menyenangkan dan terkesan adil dalam penilaian pengetahuan. Mereka berharap agar dosen-dosen lain dapat juga membuat hal yang sama dengan inovasi yang baru agar Ujian Tengah Semester yang sering dianggap menakutkan lebih dapat dinikmati. (Muhammad Fauzan Barokah)

Video Lengkapnya